Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Perbedaan Pemimpin Formal dan Pemimpin Informal

Hai semuanya selamat datang di blog deka. Hari ini saya akan bahas tentang perbedaan pemimpin formal dan pemimpin informal. Bahasan ini sebenarnya adalah tugas saya untuk mata kuliah Kepemimpinan saat kuliah. Oh ya saya kuliah di Jurusan Ilmu Administrasi Negara, sehingga tulisan ini saya pikir bisa dijadikan bahan rujukan tambahan bagi adik-adik yang saat ini sedang atau akan mengambil mata kuliah kepemimpinan maupun masyarakat umum yang ingin tahu apa saja perbedaan pemimpin formal dan pemimpin informal.
Pemimpin Formal dan Pemimpin informal.jpg
Konsep kepemimpinan pada dasarnya berasal dari kata “pimpin” yang artinya bimbing atau tuntun. Dari kata “pimpin” melahirkan kata kerja “memimpin” yang artinnya membimbing atau menuntun dan kata benda “pemimpin” yaitu orang yang berfungsi memimpin, atau orang yang membimbing atau menuntun. Sedangkan kepemimpinan yaitu kemampuan seseoang dalam mempengarui orang lain dalam mencapai tujuan.

Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Leadership is the activity of influencing exercised to strives willingly for group objective (George R. Terry;1977). Jadi dengan kata lain Kepemimpinan merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki seseorang.


A.Definisi Pemimpin 

Dalam buku berjudul “Kepemimpinan Birokrasi” telah banyak di bahas bahwa konsep “pemimpin berasal dari bahasa asing “leader” dan “kepemimpinan” dari “leadership”.

Bennis (1998:71), mengatakan bahwa pemimpin adalah orang yang paling beroriantasi hasil di dunia, dan kepastian dengan hasil ini hanya positif kalau seseorang mengetahui apa yang diinginkannya.

Fairchild (1960), mengatakan pemimpin dalam arti yang luas adalah “seseorang yang memimpin,dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial yang mengatur, menunjukkan, mengorgnisasikan atau mengontrol usaha orang lain atau melalui prestise, kekuasaan atau posisi”.

Kouzes (2004:17), mengatakan bahwa pemimpin adalah vionir sebagai orang yang bersedia melangkah ke dalam situasi yang tidak diketahui. Pemimpin mempunyai visi yang jelas dapat menjadi penuntun dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin.

Kartono (2005:51), menyatakan bahwa pemimpin adalah seorang pribagi yang memiliki superioritas tertentu, sehingga dia memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakkan orang lain melakukan usaha bersama guna mencapai sasaran tertentu.

Rivai (2004:65), menyatakan pemimpin adalah anggota dari suatu kumpulan yang diberi kedudukan tertentu dan diharapkan dapat bertindak sesuai kedudukannya. Jadi pemimpin adalah juga seseorang dalam suatu perkumpulan yang diharapkan dapat menggunakan pengaruhnya untuk mewujudkan dan mencapai tujuan kelompok.

Sudriamunawar (2006:1), pemimpin adalah seseorang yang memiliki kecakapan tertentu yang dapat mempengaruhi para pengikutnya untuk melakukan kerjasama kearah pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Raven dalam Wirjana (2006:4), mengatakan bahwa pemimpin adalah “seseorang yang menduduki suatu posisi di kelompok, mempengaruhi orang-orang dalam kelompok itu sesuai dengan ekspektasi peran dan posisi tersebut, dan mengkoordinasi serta mengarahkan kelompok untuk mempertahankan diri serta mencapai tujuannya”.

Syafi’ie (2003:1), menyatakan bahwa pemimpin adalah orang yang mempengaruhi pihak lain melalui proses kewibawaan komunikasi sehingga orang lain tersebut bertindak sesuatu dalam mencapai tujuan tersebut.

Sedangkan Nawawi (2004:1), menyatakan bahwa pemimpin adalah orang ang memimpin. Sedangkan pengertian pemimpin yang paling baru sebagai post modern dari Lantu (2007:29), menyatakan bahwa pemimpin adalah pelayan.

B.Pemimpin Formal dan Informal

Kartono dalam Harbani (2013:17) memberikan rujukan bahwa yang dimaksud pemimpin formal adalah orang yang oleh organisasi atau lembaga tertentu ditunjuk sebagai pemimpin, berdasarkan keputusan dan pengakuan resmi untuk memangku suatu jabatan dalam stuktur organisasi, dengan segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengannya untuk mencapai sasaran organisasi.

Sedangkan Pemimpin informal adalah orang yang tidak mendapatkan pengangkatan formal sebagai pemimpin, namum karena ia memiliki kelebihan seperti kualitas kepribadian, dia mencapai kedudukan sebagai orang yang mampu mempengaruhi kondisi psikis dan perilaku suatu kelompok atau masyarakat tertentu.

C. Ciri-ciri

Untuk mengetahui apa saja perbedaan antara pemimpin formal dan pemimpin informal maka kita bisa lihat dari ciri-ciri pemimpin formal dan pemimpin informal berikut ini.

Ciri-ciri Pemimpin Formal

  1. Berstatus sebagai pemimpin selama masa bakti/jabatan tertentu, atas dasar legalitas formal oleh penunjukan pihak yang berwenang (ada legitimasi).
  2. Sebelum pengangkatannya, dia harus memenuhi beberapa persyaratan formal terlebih dahulu.
  3. Ia diberi dukungan oleh organisasi formal untuk menjalankan tugas kewajibannya. Karena itu dia selalu memiliki atasan/superiors.
  4. Dia mendapatkan balas jasa materil dan immateril tertentu, serta emolument (keuntungan ekstra, penghasilan sampingan) lainnya.
  5. Dia bisa mencapai promosi atau kenaikan pangkat formal, dan dapat dimutasikan.
  6. Apabila dia melakukan kesalahan-kesalahan, dia akan dikenai sanksi dan hukuman.
  7. Selama dia menjabat kepemimpinan, dia diberi kekuasaan dan wewenang antara lain untuk merumuskan kebijakan, memberikan motivasi kerja kepada bawahan, menggariskan pedoman atau petunjuk, mengalokasikan jabatan dan penempatan pegawai.

Ciri-ciri Pemimpin Informal

  1. Tidak memiliki penunjukan formal atau legitimitas sebagai pemimpin.
  2. Pengaruh pemimpin informal ini dapat positif, namun juga dapat negatif, demikian juga peranan sosialnya di tengah masyarakat. 
  3. Peranan sosialnya dalam memberikan pengaruh berupa sugesti, larangan, dan dukungan kepada masyarakat luas untuk menggerakkan atau berbuat sesuatu.
  4. Besaran peranan itu tergantung pada besar kecilnya dampak sosial yang disebabkan oleh kepemimpinannya, serta tinggi rendahnya status sosial yang yang diperolehnya. 
Status sosial ini pada umumnya dicapai karena beberapa faktor dibawah ini:

  1. Keturunan misalnya keturunan bangsawan (darah biru).
  2. Orang kaya. Karena ia memiliki kekayaan yang diperolehnya sendiri.
  3. Pengalaman hidup yang lebih banyak sehingga ia memiliki kualitas dan keterampilan teknis tertentu.
  4. Memiliki sifat kharismatik dan ciri-ciri herediter unggul lainnya.
  5. Jasa-jasa yang diberikan oleh pengikutnya.jadi ada partisipasi sosial yang tinggi, dan funsinya dapat mempengaruhi serta dapat menggerakkan pengikutnya.

Biasanya kepemimpinan informal didasarkan pada beberapa kriteria diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Kemampuan “memikat” hati orang lain.
  2. Kemampuan dalam membina hubungan yang serasi dengan orang lain.
  3. Penguasaan atas makna tujuan organisasi yang hendak dicapai.
  4. Penguasaan tentang implikasi-implikasi pencapaian dalam kegiatan-kegiatan operasional.
  5. Pemilihan atas keahlian tertentu yang tidak dimiliki oleh orang lain.

Pada kehidupan masyarakat desa sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang ada dan diakui sebagai sistem pengaturan hidup bagi mereka. Seperti yang dikemukakan oleh Melvillie J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar karangan Soerjono Soekanto, bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu.

Dengan adanya kebudayaan telah mempengaruhi cara pandang, keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat desa. Kebudayaan mempengaruhi kepatuhan masyarakat desa terhadap tokoh-tokoh informal yang cenderung lebih dipatuhi dibandingkan pemimpin formal. Sebagai contoh masyarakat yang kehidupannya dipengaruhi oleh kebudayaan Islam, tokoh ulama akan sangat dipatuhi ketimbang kepala desa sebagai pemimpin formal yang memiliki legalitas jelas.

Terima kasih sudah membaca tulisan saya tentang Perbedaan Pemimpin Formal dan Pemimpin Informal
Deka Firhansyah, S.I.P.
Deka Firhansyah, S.I.P. Saya saudara kembar dari Deki Firmansyah, S.E. Seorang pelajar yang masih ingin terus belajar. Biasa di panggil Dek, meski saya lebih suka dipanggil DK atau cukup K. Kami Blogger asal Kota Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan kelahiran Selasa, 29 Maret 1994. Senang berbagi informasi sejak kenal internet dan Facebook kemudian mengantarkan saya mengenal blog. Rutin menulis apa saja yang ingin saya tulis termasuk curhat di blog sejak tahun 2016. Selengkapnya kunjungi halaman about.

4 komentar untuk "Perbedaan Pemimpin Formal dan Pemimpin Informal"

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ